BERITA: Gereja Paroki Narang Gelar Aksi Peduli Peringati Hari Lansia

 


(Foto: Dokpri)

Ketika jumlah murid makin bertambah timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari (Kis. 6:1)


PersSmansa_Memperingati Hari Lansia yang jatuh pada tanggal 23 Juli 2023, Gereja Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Narang menggelar aksi peduli terhadap umat yang masuk dalam kategori lanjut Usia (Lansia). Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Selasa, 1 Agustus 2023 hingga Rabu, 2 Agustus 2023. Kegiatan tersebut berupa kunjungan terhadap keluarga lanjut usia dan keluarga disabilitas.

Terdapat 16 keluarga lansia yang ada wilayah 1 dan wilayah 2 serta 2 keluarga disabilitas yang ada di Stasi Stella Maris Wae Cepang mendapatkan kesempatan kunjungan dari pihak Gereja. Adapun wujud perhatian dan kepedulian Gereja Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Narang terhadap keluarga yang dikunjungi tersebut berupa Satu buah kursi roda untuk salah satu orang tua yang lansia, Susu, Telor, Gula, dan bibit ternak (babi).

Pastor Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Narang, RD. Stefanus Sawu mengatakan kegiatan tersebut merupakan bentuk perhatian dan kepedulian Gereja terhadap kehidupan umat yang sudah lanjut usia dan keluarga disabilitas yang membutuhkan uluran tangan umat lainnya lewat gereja.

“Kegiatan ini sebagai salah satu bentuk kepedulian Gereja di tengah kehidupan umat paroki,  terutama bagi umat yang masuk dalam kategori lanjut usia. Di hari yang istimewa yakni Hari Lansia ini, Gereja hadir untuk mengambil bagian dalam kehidupan mereka baik lansia maupun keluarga difabel yang mendapatkan kesempatan kunjungan kali ini”, ucap Romo Stef kepada PersSmansa.

Romo Stef menerangkan Gereja selalu mengajarkan kasih, dan kasih itu mesti  dapat diejawantahkan melalui sebuah aksi nyata. Aksi nyata tersebut menurutnya tidak harus besar atau tidak harus mahal, tetapi niat yang tulus untuk memberi dan berbagi dari kekurangan sebagaimana persembahan seorang janda yang dikisahkan Yesus dalam kitab suci yang memberikan pesersembahan dari kekurangan.

“Ya, Gereja memang selalu mengajarkan kasih. Dan kasih itu tidak bisa hanya sebatas mengimani, tetapi jauh daripada itu mesti bisa diterapkan dalam wujud aksi atau perbuatan. Dalam konteks ini, tentu tidak harus memberi sesuatu yang nilainya besar atau mahal tetapi memberinya dengan dasar ketulusan. Kita ingat, bagaimana kisah seorang janda yang mempersembahkan dari kekurangannya bukan dari kelebihan. Niat yang tulus dalam memberi atau berbagi itulah kasih sesungguhnya”, terang Romo Stef.

Dia menambahkan selain sebagai bagian dari karya pastoral seksi PSE dan PSOBK Dewan Pastoral Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Narang, kegiatan tersebut memiliki dasar biblis yang jelas yakni Kisah Para Rasul bab 6:1-7.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari karya pastoral paroki kita dibawa naungan seksi PSE dan PSOBK yang merupakan kekhasan paroki ini, juga dilandasi pada ajaran kitab suci yakni Kisah Para rasul 6:1-7”, ucapnya di sela kesibukannya sebagai pastor Paroki Narang.

Sementara itu, Ketua Seksi PSE Paroki Narang yang memimpin aksi tersebut, Bernadus Gatot Paino menyampaikan kegiatan tersebut merupakan wujud kepedulian gereja untuk kaum rentan dan terabaikan dalam pelayanan serta wujud perhatian gereja terhadap umat yang sudah masuk usia lanjut dan telah memiliki kontribusi yang besar dalam kehidupan menggereja.

“Iya, Gereja dalam hal ini paroki Narang memiliki atensi yang cukup terhadap kaum rentan dalam pelayanan. Mereka-mereka itulah yang menjadi sasaran kunjungan gereja melalui seksi PSE dan PSOBK untuk dikunjungi dalam kegiatan ini. Tentu atas dasar rekomendasi dari pihak-pihak yang benar-benar mengetahui umat yang dikunjungi dalam kegiatan ini. Dan satu lagi, keluarag yang sudah berkontribusi banyak dalam kehidupan menggereja”, katanya usai kegiatan tersebut.

Dirinya menjelaskan kegiatan tersebut bertujuan untuk melihat langsung kehidupan umat yang telah usia lanjut sehingga mereka merasakan kehadiran gereja serta menjadi gambaran bagi umat lain bahwa pada masanya semua akan berada pada fase yang sama yakni lanjut usia. 

“Gereja dituntut untuk memperhatikan pelayanan kepada mereka (lansia-red) sehingga mereka benar-benar merasakan kehadiran gereja dalam kehidupan mereka. Tentu ini juga menjadi bahan refleksi bagi kita yang terlibat dalam kegiatan ini dan juga umat lain bahwa pada saatnya kita juga berada pada fase tua atau lanjut usia” jelas Gatot.

(Foto: Dokpri)

Ditanya mengenai sumbangan yang diberikan kepada keluarga sasaran kegiatan tersebut, Gatot menjelaskan sumber kegiatan tersebut berasal dari kolekte umat Paroki Narang pada Minggu ketiga dalam bulan, sumbangan dari Komisi Kesehatan Keuskupan Ruteng, Seksi Caritas Keuskupan Ruteng dan para donatur yang enggan disebutkan namanya.

“Paroki memang harus berterima kasih kepada pihak-pihak yang menjadi donatur dalam kegiatan ini. Sumber kegiatan ini berasal dari kolekte umat paroki Narang Minggu ketiga dalam bulan, Sumbangan dari Komisi Kesehatan Keuskupan Ruteng, Para Donatur yang enggan disebutkan namanya dan juga keterlibatan Seksi Caritas Keuskupan Ruteng”, tutur beliau.

Untuk itu dia menyampaikan ucapan terima kasih kepada Umat Paroki Narang, kepada para donatur, RD. Peppy Bora, selaku Ketua Komisi Kesehatan Keuskupan Ruteng, RD. Beben Gaguk dari Caritas Keuskupan Ruteng yang peduli dengan keluarga disabilitas, dan juga ketua wilayah 1 dan 2 serta ketua Dewan Stasi Wae Cepang yang terlibat langsung dalam menyukseskan kegiatan memperingati Hari Lansia 2023 tingkat Paroki Narang.


(Foto: Dokpri)

“Mewakili gereja saya ucapkan terima kasih banyak kepada umat paroki Narang yang telah mengumpulkan kolekte khusus di Minggu ketiga, Para donatur, Romo Peppy selaku Ketua Komisi Kesehatan Keuskupan Ruteng yang sudah menyumbangkan satu buah kursi roda, Romo Beben yang begitu peduli dengan keluarga disabilitas di paroki kita, pa Rofin ketua wilayah 1 dan pa Ferdi ketua Wilayah 2 dan juga keterlibatan Pa kades atau ketua Dewan Stasi Stella Maris Wae Cepang, pa Oris”.  

Salah satu umat yang menjadi sasaran kunjungan dalam kegiatan ini menyampaikan ucapan terima kasih kepada umat paroki Narang, dan semua para donatur yang telah hadir lewat gereja untuk mengambil bagian dalam kehidupannya sebagai seorang umat paroki narang yang sudah berusia lanjut. Baginya, apa yang dia terima merupakan sebuah pemberian yang tulus dari mereka yang berhati baik dan memiliki kepedulian terhadap dirinya dan juga keluarga lain yang mengalami hal yang sama. 

“Sampaikan ucapan terima kasih dari kami sekeluarga kepada romo yang sudah peduli dengan keluarga saya. Terima kasih kami tolong sampaikan kepada mereka yang berhati baik, kepada mereka yang peduli dengan kami punya hidup. Terima kasih banyak, Tuhan yang kasih berkat dan umur panjang untuk mereka-mereka itu”, pesannya kepada ketua seksi PSE/PSOBK Paroki Narang (Red).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BERITA: 107 Calon Guru Penggerak Kabupaten Manggarai telah Menyelesaikan Pendidikan Guru Penggerak

FEATURE PROFIL: Terpanggil Menjadi Seorang Guru Setelah Menyandang Sarjana

Pesan Bernas Moderator THS-THM Distrik Keuskupan Ruteng Kepada Peserta Pendadaran Sebagai Pelayan Kasih