BERITA: PSE Paroki Narang Bersama Ekstrakurikuler Sispala Menanam Pohon di Sumber Mata Air Wae Ketang.
Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Narang terus melakukan kegiatan dalam mewujudkan tahun pastoral Keuskupan Ruteng Ekologi Integral dengan melakukan aksi nyata. Kali ini PSE Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Narang berkolaborasi dengan pemerintah desa Terong dan komunitas ekstrakurikuler Sispala (Siswa Pecinta Alam) SMK Negeri 1 Satarmese melakukan penanaman pohon pada sumber mata air di desa Terong, Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis, (18/04/2024) diikuti oleh 35 siswa Sispala SMKN 1 Satarmese, Pembina ekstrakurikuler, Kepala SMKN 1 Satarmese, Kepala Desa Terong, Kepala SDI Wae Cepang, Ketua PSE Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Narang, dan juga para tokoh adat dari gendang Rajong-Nangka. Adapun lokasi kegiatan tersebut adalah sumber mata air Wae Ketang yang berjarak sekira 3,5km dari kampung Nangka, Desa Terong.
Ketua Seksi PSE Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Narang, Bernadus Gatot Paino melalui Whatsapp messenger mengatakan bahwa kegiatan tersebut yakni penanaman sebanyak 40 kokeran jambu air, Kelengkeng dan Ketapang kencana seputar mata air Wae Ketang.
“Kegiatan hari ini yakni penanaman sebanyak 40 kokeran jambu air, kelengkeng dan ketapang kencana di sekitar mata air Wae Ketang yang merupakan sumber mata air bagi 170 KK yang ada di kampung Nangka dan Wae Cepang termasuk Sekolah SDI Wae Cepang dan SMKN 1 Satarmese”, tulis Gatot lewat whatsapp messenger yang diterima media ini.
Pria kelahiran Lampung itu menerangkan kegiatan tersebut diawali dengan renungan singkat. Dalam renungan tersebut dirinya meminta kepada seluruh peserta kegiatan untuk mengakui keangkuhan manusia yang telah merusak alam semesta dan mengajak untuk bersama menjaga dan merawat kembali alam yang telah dirusak melalui penanaman pohon sebagai bentuk pertobatan ekologis.
“Untuk kita semua yang hari ini hadir di tempat ini, dalam kegiatan ini marilah kita mengakui segala keangkuhan kita yang telah merusak alam semesta ini. Saya mengajak kita semua untuk kembali menjaga dan merawat alam yang telah kita rusak dengan menanam pohon atau bibit yang telah kita bawah hari ini sebagai bentuk pertobatan ekologis”, ajaknya saat membawa renungan singkat.
Sementara Kepala SMK Negeri 1 Satarmese, Fransiskus Jehoda, S. Pd dalam keterangannya mengatakan bahwa Memaknai Tahun Pastoral Keuskupan Ruteng Yakni Ekologi Integral membutuhkan komitmen. Komitmen itu adalah kesadaran akan pentingnya kata dan tindakan. Hal itu menurutnya menjadi tantangan yang harus dihadapi manusia saat ini.
“Ekologi Integral membutuhkan komitmen. Konsep dasar Ekologi Integral tidak cukup dengan khotbah dan teori. Itulah pentingnya komitmen, sebuah kesadaran akan pentingnya kata dan tindakan. Inilah tantangan yang harus dihadapi manusia dewasa ini, tulisnya kepada media ini saat dikonfirmasi terkait kegiatan itu”, tulisnya kepada media ini.
Sebagai pimpinan lembaga pendidikan vokasi yang ada di kecamatan satarmese, Pa Frans biasa disapa menyampaikan rasa syukurnya dengan dukungan dari berbagai pihak terhadap SMKN 1 Satarmese melalui berbagai kegiatan kolaboratif dengan berbagai elemen. Keterlibatan 35 orang siswa SMKN 1 satarmese yang tergabung dalam Ekstrakurikuler Sispala merupakan wujud kepedulian SMK terhadap alam sekitar dan juga kepedulian untuk mendukung program Gereja dalam hal ini Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Narang.
“SMKN I Satarmese sangat beruntung berada di Wae Cepang-Nangka, berada di desa Terong, dan juga berada di Paroki Narang. Kegiatan hari ini merupakan kerja kolaboratif. Keterlibatan 35 orang siswa Ekstrakurikuler Sispala merupakan bentuk dukungan lembaga SMKN 1 satarmese terhadap program Tahun Pastoral Ekologi Integral Parko Santa Maria Bunda Segala Bangsa Narang” ucapnya.
Evaritus Jenani, Ketua Ekstrakurikuler Sispala SMK Negeri 1 Satarmese mengatakan dirinya bersama 34 siswa-siswi yang tergabung dalam Sispala merasa senang dan bangga bisa mengambil bagian dalam kegiatan nyata tersebut. Dirinya merasa bangga sebagai ketua mewakili teman-teman siswa pencinta alam bisa melakukan suatu kegiatan yang berdampak baik ke depan terutama bagi masyarakat yang ada di sekitar wilayah SMKN 1 Satarmese.
“Saya bersama 34 orang siswa-siswi SMKN 1 Satarmese yang tergabung dalam Sispala, Siswa Pecinta Alam SMKN 1 Satarmese merasa senang dan bangga bisa mengambil bagian dalam kegiatan nyata hari ini untuk melestarikan sumber mata air yang bermanfaat bagi masyarakat yang ada di sekitar SMKN 1 Satarmese”, Ucapnya siswa kelas XI Jurusan Perhotelan itu usai mengikuti kegiatan tersebut (Red. *).
Komentar
Posting Komentar