Kelompok Difabel Desa Satarlenda Terbentuk, Ini Kata Sekretaris Desa Satarlenda

Pembentukan Kelompok dan Pemilihan Kepengurusan KDD Satarlenda, Jumat (10/03/2023) Foto: PersSmansa

 

       PersSmansa Narang_Kelompok Difabel Desa (KDD) Satarlenda telah terbentuk. Kelompok bagi kaum disablitas yang ada di Desa Satarlenda, Paroki Denge tersebut, resmi terbentuk pada Jumat, (10/03/2023) di kantor Desa Satarlenda, Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai. Pembentukan kelompok khusus bagi kaum difabel tersebut wujud kerja sama dengan Seksi Pastoral Sosial Orang Berkebutuhan Khusus (PSOBK) Paroki Santu Petrus dan Paulus Denge dan melibatkan Ketua Seksi Pastoral Sosial Orang Berkebutuhan Khusus (PSOBK) Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Narang, Bernadus Gatot Paino selaku fasilitator pembentukan kelompok tersebut.

           Dalam kegiatan tersebut, Hendrikus Hariyanto terpilih sebagai Ketua Kelompok Difabel Desa (KDD) Satarlenda, Sekretaris Timotius Lasdim, dan Theresia Unus dipercayakan menjadi Bendahara. Ketiga pengurus inti adalah penyadang disabilitas dengan jenis hambatan daksa. Selain kepengurusan inti tersebut, kelompok tersebut memiliki beberapa seksi antara lain Sie Pendataan masing-masing di 5 Dusun, Desa Satarlenda, Sie Kesehatan, dan Sie Pemberdayaan. Kelompok Difabel desa tersebut beranggotakan 50 orang, dimana sebagaian besar adalah penyandang disabilitas dengan jenis daksa.

Sekertaris Desa Satarlenda Sam Jemali, usai terbentuk kepengurusan kelompok Difabel Desa kepada media siswa SMA Negeri 1 Satarmese, ‘PersSmansa Narang’ menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam pembentukan kelompok yang memfasilitasi kaum rentan tersebut.

“Baik, mungkin hal yang perlu saya sampaikan pertama, mewakili desa kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua orang yang telah mengambil bagian dalam kegiatan hari ini, sehingga desa kami ini, sudah memiliki kelompok khusus untuk menangani mereka-mereka yang dikategorikan kaum difabel”, tutur Sam.

Dia mengatakan Kelompok Difabel Desa (KDD) yang telah terbentuk akan sangat membantu pemerintah desa pada khususnya Desa Satarlenda dalam memberikan pelayanan kepada warga Desa Satarlenda yang memiliki keterbatasan. Sehingga, baginya hal ini tentu akan memberikan kemudahan bagi desa dalam melayani warga tanpa adanya diskriminasi atau tidak terjangkau kebutuhan pelayanan warga.

“Terbentuknya kelompok ini, sangat membantu pemerintah desa Satarlenda ke depan untuk memberikan pelayanan kepada semua warga terutama mereka yang mengalami keterbatasan, sehingga tidak ada warga desa kami terutama saudara-saudara kami ini yang memiliki hambatan khusus.”, ucapnya kepada media ini.

Beliau berharap agar kelompok yang telah terbentuk dapat menjalankan tugas dengan baik dan sepenuh hati sambil menegaskan bahwa pemerintah desa akan senantiasa mendukung penuh setiap kegiatan-kegiatan yang dirancang dan dijalankan oleh kelompok difabel itu.

“Harapannya kelompok difabel yang sudah di rancang  ini bisa memberikan pelayanan kepada sesama kaum difabel dan juga kegiatan selanjutnya berjalan dengan lancar. Pemerintah Desa Satarlenda siap mendukung kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan teman-teman kaum difabel”, harap beliau.


Romo Ferdy saat diwawancarai kaka Nurul dan kaka Meli dari PersSmansa Narang (Foto: PersSmansa)

“Sebagai Pastor Paroki, saya patut menyampaikan apresiasi atas terbentuknya kelompok ini, sehingga nantinya mereka yang terpilih bisa memberikan pelayanan kepada difabel yang sudah terdata. Hal ini tentu untuk memberikan ruang dan kesempatan yang sama kepada kaum difabel, dan juga diterima di lingkungan dimana mereka berada”, kata Romo Ferdy. 

Dia menegaskan bahwa karya dan pelayanan kelompok tersebut merupakan tindakan konkrit dan telah mengambil bagian dalam karya Gereja terutama karya Pastoral Sosial Orang Berkebutuhan Khusus (PSOBK) Paroki Denge”, katanya kepada PersSmansa Narang.

Ketua KDD terpilih Desa Satarlenda, Hendrikus Hariyanto bersama kaka Nurul (Foto: persSmansa)

Ketua Kelompok Difabel Desa terpilih, Hendrikus Hariyanto, usai kegiatan tersebut mengatakan dirinya merasa terharu dan bangga karena dipercayakan untuk menduduki ketua.

“Baik, terima kasih, jujur saya merasa terharu dan bangga karena dipercayakan oleh semua peserta kegiatan hari ini untuk menjadi ketua kelompok difabel yang ada di Desa Satarlenda, sehingga saya berharap kiranya dengan adanya kelompok ini semua kaum difabel di desa ini mendapatkan pelayanan yang sama dan diperhatikan”, tutur Hendrik. (Rep:Vicky, Nurul, Meli / Photo: Aldy)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BERITA: 107 Calon Guru Penggerak Kabupaten Manggarai telah Menyelesaikan Pendidikan Guru Penggerak

FEATURE PROFIL: Terpanggil Menjadi Seorang Guru Setelah Menyandang Sarjana

Pesan Bernas Moderator THS-THM Distrik Keuskupan Ruteng Kepada Peserta Pendadaran Sebagai Pelayan Kasih