Pesan Bernas Moderator THS-THM Distrik Keuskupan Ruteng Kepada Peserta Pendadaran Sebagai Pelayan Kasih
Moderator Organisasi Pendidikan Tunggal Hati Seminari -
Tunggal Hati Maria (THS - THM) Distrik Keuskupan Ruteng, RD. Marsel Zosimus
Erot Melantik secara resmi 111 orang peserta pendadaran THS - THM Angkatan
Tahun 2024 Koordinatorat Wilayah (Korwil) Ruteng di Gereja Santo Nikolaus
Golodukal, pada hari Minggu, 30 Juni 2024. Pelantikan yang dikemas dalam
Perayaan Ekaristi Kudus Pengukuhan peserta pendadaran yang telah menyelesaikan
rangkaian kegiatan pendadaran selama empat hari. Ke Seratus sebelas peserta pendadaran
tersebut berasal dari enam Ranting dan enam Unit Latihan Khusus (ULK) di
Koordinatorat Wilayah Ruteng. Mereka telah menyelesaikan semua rangkaian
kegiatan pendadaran yang dijadwalkan oleh panitia pendadaran Koordinatorat
Wilayah Ruteng.
Dalam homilinya Romo Josy yang juga merupakan anggota
Tunggal hati Seminari - Tunggal hati Maria (THS - THM) memulai homilinya dengan
memberikan beberapa contoh kegiatan kelompok kategorial THS - THM yang selalu
menginspirasi banyak orang dengan militansi dan kesetiaan anggota THS - THM
dalam melayani sesama dan gereja.
Romo Josy mengisahkan bagaimana THS - THM sigap dan pekah
terhadap situasi yang sedang terjadi. Di saat orang lain tidak mampu menemukan
solusi, THS - THM hadir dengan aksi yang konkrit dan mampu mengatasi masalah
yang sedang terjadi, seperti pemungutan sampah jam 12 malam saat lingkungan
katedral Ruteng kotor usai kegiatan dalam festival Golocuru. Romo Josy
menegaskan dirinya tidak sedang membangga-banggakan THS - THM, tetapi dia ingin
menyampaikan pesan bahwa THS - THM memiliki karakter, kesetiaan dan militansi
dalam melayani gereja dan bangsa dimanapun berada. Romo Josy
menyematkan istilah anggota THS - THM sebagai Pelayan
Kasih.
Untuk bisa menjadi pelayan kasih di tempat masing-masing,
ada empat poin penting yang harus dimiliki oleh seorang anggota Tunggal Hati
Seminari - Tunggal Hati Maria (THS -THM) yakni, Pertama Iman dan Kesetiaan.
Seorang anggota THS - THM harus memiliki Iman dan Kesetiaan terhadap organisasi
THS - THM. Sebagaimana seorang perempuan yang mengalami sakit pendarahan selama
12 tahun dalam injil hari itu dan juga Yairus yang anaknya sakit dan hampir
mati. Iman dan kesetiaan mereka akan Allah yang Maha Kasih telah menyelamatkan
dan menyembuhkan mereka dari sakit. Demikian halnya anggota THS - THM agar
senantiasa bersandar pada kekuatan Allah yang Maha Kuasa dan senantiasa tetap
setia pada-Nya. Anggota THS - THM diharapkan selalu setia pada janji-janjinya
yang termaktub dalam Janji Prasetya THS - THM.
“Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, perempuan
yang mengalami sakit pendarahaan selama 12 tahun dalam Injil hari ini memiliki
iman yang kuat akan Kristus. Iya datang dan menyentuh jubah Yesus dan mengalami
kesembuhan, demikian juga Yairus yang anaknya sakit. Iya datang pada Yesus dan
memohon untuk menyembuhkan anaknya. Iman dan kepercayaan mereka telah
menyelamatakan mereka. Kitapun hadir di tempat ini bukan sebuah kebetulan atau
coba-coba, tetapi karena iman dan kepercayaan akan Allah yang berbelas kasih
kepada kita”, kata romo Josy.
Pesan kedua yang
disampaikan adalah Kuat dan
Berintegritas. Anggota THS - THM harus memiliki
iman yang kuat dan berintegritas. Seorang anggota THS - THM harus memiliki
kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan kejujuran. Seorang perempuan yang
mengalami sakit pendarahan selama 12 tahun tentu bukan waktu yang singkat, atau
Yairus yang anaknya sakit. Iman yang kuat yang mereka miliki menghantar mereka
pada mujizat atau kesembuhan dari penderitaan yang mereka alami.
“Pesan kedua yang ingin saya sampaikan adalah Kuat dan
Integritas. Kita akan diuji dengan berbagai macam cobaan dan tantangan. Maka
saya berharap agar anggota THS - THM tetap kuat dan berintegritas di dalam
hidup. Jangan cepat terpengaruh dengan hal-hal
luar yang mengganggu kehidupan kita sebagai anggota THS - THM. Jangan
terpengaruh dengan hal-hal luar yang keluar dari bingkai Tunggal Hati Seminari
- Tunggal Hati Maria”, lanjutnya dalam homili
yang penuh semangat di hadapan seluruh peserta pendadaran Angkatan 2024
Koordinatorat Wilayah Ruteng.
Pesan berikutnya yang dia sampaikan bagi anggota THS - THM
adalah Kerendahan Hati. Menurut
Romo Josy, Seorang anggota THS - THM harus memiliki kerendahan hati dalam
kehidupan sehari-hari dalam masyarakat maupun dalam kehidupan menggereja.
Karena hanya kerendahan hatilah yang dapat menghantar manusia pada nilai-nilai
kebajikan kristiani.
“Pesan ketiga yang
ingin saya sampaikan adalah jadilah pribadi yang rendah hati. Anggota
THS - THM harus memiliki kerendahan hati dalam kehidupan sehari-hari dan juga
dalam melayani gereja. Kerendahan hatilah yang dapat menghantar kita sebagai
umat Alllah pada nilai-nilai kebajikan Kristiani”, tegas romo Josy.
Pesan terakhir dari romo Moderator THS - THM Distrik Keuskupan Ruteng itu adalah meminta seluruh anggota THS - THM dimanapun agar bisa menjadi Mitra bagi imam dan biarawan/biarawati. Anggota THS - THM menurutnya harus bisa menjadi mitra bagi Uskup, mitra bagi Pastor Paroki dan biarawan/biarawati dimanapun. Menjadi mitra dalam menjalankan karya-karya pastoral. Anggota THS - THM harus bisa menjadi mitra yang baik. Menegur bila ada yang salah dan memberikan apresiasi atau pujian terhadap prestasi atau hal baik yang dicapai.
“Saudara-saudariku sekalian yang terkasih di dalam Kristus. Pesan keempat yang ingin saya sampaikan pada kita semua sebagai anggota THS -THM adalah agar kita semua menjadi Mitra bagi imam dan biarawan/biarawati. Anggota THS - THM adalah bagian dari gereja. Bahwa menjalankan kegiatan di keuskupan, di paroki atau dimana saja kita berada, bahwa kita merupakan mitra dari pastor paroki, mitra uskup. Karena itu berjuanglah untuk berjalan bersama. Berjuanglah untuk berjalan bersama pastor paroki untuk menyukseskan program-program pastoral begitupun dengan uskup. Jagalah gereja, jagalah imam, jagalah biarawan-biarawati dengan semangat tunggal Hati Seminari- Tunggal Hati Maria. Tegurlah kalau ada yang salah, dan pujilah kalau ada hal-hal baik yang ada dalam diri para imam, biarawan dan biarawati. Teruslah berjalan bersama dalam melayani gereja”, pesan romo yang juga adalah ketua Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Ruteng itu (Red*).
Komentar
Posting Komentar