Feature: PersSmansa Narang Kanvas Coretan Dawat Anak SMANSA Menuju Profil Pelajar Pancasila

 

Maria Angela Sutardi-Anggota Komunitas Ekstrakurikuler Jurnalistik PersSmansa Narang (Foto: Dokpri)

Pengembangan bakat dan minat peserta didik yang beragam dapat difasiliatasi melalui berbagai kegiatan yang diprogramkan oleh lembaga satuan pendidikkan. Kegiatan tersebut dapat dilaksanakan meelalui kegiatan intrakulikuler, ko-kulikuler, dan ekstrakulikuler untuk mendukung proses pengembangan bakat dan minat peserta didik yang ada di satuan pendidikan baik Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Menengah Atas (SMA).

Mencermati Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dapat dipahami bahwa bakat memiliki arti kepandaian, sifat dan pembawaan yang di bawakan sejak lahir sedangkan minat adalah kecendrungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah atau keinginan. Untuk menyalurkan bakat dan minat peserta didik sekolah dapat memfasilitasi melalui kegiatan intrakulikuler, kulikuler, maupun ekstrakulikuler untuk bisa menjadi pengembangan bakat dan minat peserta didik. Salah satu sekolah yang menjalan kegiatan tersebut adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Satarmese yang terletak di Narang, Desa Cambirleca, Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sekolah Menengah Atas Negeri I Satarmese merupakan sekolah menengah atas tertua yang berada di tiga wilayah Kecamatan Satarmese raya, Kabupaten Manggarai yang berdiri pada tahun 2004. 

Letaknya sangat strategis dekat dengan pantai berjarak kurang lebih 7 kilo meter. Sekolah Menengah Atas Negeri I Satarmese dengan peserta didik yang memiliki bakat dan minat yang beragam dapat dikembangkan melalui proses pembelajaran yang bervariasi. Proses pembelajaran bervariasi yang dimaksud adalah proses pembelajaran yang berpihak pada kebutuhan peserta didik yang memiliki karakter yang berbeda.

Untuk menjawab kebutuhan tersebut Sekolah Menengah Atas Negeri I Satarmese menyusun program pembelajaran yang berpihak pada kebutuhan belajar peserta didik yakni berdasarkan bakat dan minat masing-masing peserta didik. Salah satu contoh penerapannya Sekolah Menengah Atas Negeri I Satarmese menfasilitasi peserta didik yang bakat menulis, membaca dan dunia jurnalistik. Pengembangan bakat tersebut dapat dikembangkan dalam kegiatan ekstrakurikuler Sekolah yang bergerak dalam bidang jurnalistik yang bernama PersSmansa Narang. Komunitas PersSmansa Narang merupakan kelompok belajar peserta didik yang bergelut di bidang jurnalistik seperti mendokumentasi setiap kegiatan resmi baik di dalam sekolah maupun kegiatan di luar sekolah serta mempublikasikan setiap kegiatan resmi yang berhubungan dengan lembaga melalui majalah bulanan Sekolah Menengah Atas Negeri I Satarmese.

Dalam komunitas ekstrakurikuler PersSmansa Narang peserta didik mendapatkan kesempatan untuk bisa mengembangkan bakat menulis terutama menulis berita. Komunitas ekstrakurikuler yang berdiri pada tanggal 13 April 2015 itu hadir di satuan pendidikan kebanggaan kecamatan bibir pantai selatan kabupaten Manggarai atas inisiatif dua orang guru waktu itu yakni Makarius Paru dan Gregorius Ganggur.

Kata Grey, salah satu inisiator lahirnya PersSmansa, Sore hari, tiga belas April delapan tahun silam dua orang guru bersama 18 orang peserta didik berkomitmen yang sama untuk membentuk sebuah wadah dalam menyalurkan bakat dan minat peserta didik.

“Jingga senja halaman SMANSA Narang sore itu, dengan gerimis serta bayu meniup sendu menjadi saksi bisu awal mula kelahiran komunitas kita”, tutur Grey, Koordinator Pembina PersSmansa Narang, Senin (08/05/2023) di sela kesibukannya sebagai guru dan Wakasek.

Saat ini di usianya yang sudah 8 tahun PersSmansa Narang menjadi komunitas belajar peserta didik paling favorit dari 8 komunitas pengembangan bakat dan minat peserta didik yang berada di Sekolah Menengah Atas Negeri I Satarmese. Konsisten dan komitmen untuk memfasilitasi belajar peserta didik menjadikan Perssmansa Narang senantiasa eksis hingga saat ini. Di usianya yang sudah melewati masa balita, telah tumbuh baik dengan berbagai macam kegiatan. Kegiatan-kegiatannya tidak lagi hanya berfokus pada mewartakan dalam bentuk tulisan. Kegiatannya semakin bervariasi seiring dengan tuntutan kebutuhan belajar peserta didik yang tergabung di dalam komunitas ekstrakurikuler tersebut.

Kegiatan lain tersebut menurut Koordinator Pembina PersSmansa Narang untuk menjawabi kebutuhan belajar peserta didik disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan belajar peserta didik. Menurutnya, kebutuhan dan tantangan belajar peserta didik saat ini berbeda dengan kebutuhan belajar peserta didik saat ekstrakurikuler tersebut dibentuk. Berbagai kegiatan tersebut terangnya antara lain ikut terlibat aktif dalam kegiatan keagamaan di luar sekolah seperti kegiatan di gereja dan masjid, menjadi bagian dalam kepanitiaan kegiatan yang diselenggarakan dinas pendidikan kecamatan, menjadi mitra dalam kegiatan sosial di masyarakat dan juga aktif melakukan bakti sosial di tempat atau fasilitas umum.

Dalam kegiatan keagamaan hingga saat ini, PersSmansa Narang menjadi salah satu anggota seksi publikasi dan dokumentasi (Komsos) Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Narang. Kegiatan membersihkan lingkungan Masjid, dan melaksanakan buka puasa bersama merupakan wujud pengembangan sikap toleransi beragama di antara peserta didik. Bakti sosial berupa pemungutan sampah di pemukiman warga merupakan bentuk penerapan sikap kepedulian peserta didik melestarikan lingkungan sekitar.

Selain itu, menjadi mitra bagi kegiatan sosial seperti pelayanan kaum disabilitas dan orang dalam gangguan jiwa bekerja sama dengan Seksi Pastoral Sosial Orang Berkebutuhan Khusus Paroki Narang merupakan cara peserta didik yang tergabung dalam ekstrakurikuler Jurnalistik PersSmansa Narang untuk meningkatkan kepedulian dan kesamaan hak hidup bagi sesama. 

Menjadi Master of Ceremony, Moderator dalam kegiatan, dan aktif dalam berbagai kegiatan di sekolah ataupun di luar sekolah merupakan wujud pengembangan kegiatan dalam mengasah dan bernalar kritis bagi peserta didik. Kegiatan-kegiatan tersebut tentu dikembangkan untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang memiliki nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila (*) 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

BERITA: 107 Calon Guru Penggerak Kabupaten Manggarai telah Menyelesaikan Pendidikan Guru Penggerak

FEATURE PROFIL: Terpanggil Menjadi Seorang Guru Setelah Menyandang Sarjana

Pesan Bernas Moderator THS-THM Distrik Keuskupan Ruteng Kepada Peserta Pendadaran Sebagai Pelayan Kasih