Sambut Tahun Pastoral Ekonomi Berkelanjutan Gugus Paroki Bibir Pantai Selatan Adakan Kegiatan Pembuatan Pupuk Jadam

 

Romo Vikep, Narasumber dan peserta kegiatan melakukan foto bersama usai kegiatan (Foto: PersSmansa)

PersSmansa Narang_Menghadapi Tahun Pastoral Keuskupan Ruteng 2023 ‘Ekonomi Berkelanjutan’ Sejahtera, Adil dan Ekologis (SAE), 6 Paroki yang tergabung dalam Gugus Paroki Bibir Pantai Selatan (BIPANSEL) mengadakan kegiatan pelatihan pembuatan pupuk Jadam. Keenam paroki tersebut adalah Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Narang, Paroki Santo Petrus dan Paulus Denge, Paroki Santo Stefanus Iteng, Paroki Ratu Para Rasul dan Santo Hendrikus Todo, Paroki Santo Arnoldus Jansen Ponggeok, dan Paroki Santo Padre Pio, Langke Majok. Kegiatan yang diprakarsai oleh seksi Pastoral sosial Ekonomi (PSE) 6 paroki tersebut menghadirkan narasumber utama Ketua Komisi Pastoral Sosial Ekonomi Keuskupan Ruteng, RD. Robertus Pelita.

Kegiatan yang diselenggarakan di Aula Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Narang tersebut dilaksanakan pada Kamis, (02/02/2023) dan dibuka secara resmi oleh Romo Vikep Ruteng, RD. Geradus Janur. Dalam kesempatan itu, Romo Geradus menyampaikan bahwa kegiatan pembuatan pupuk jadam tingkat Gugus Paroki Bibir Pantai Selatan merupakan bagian dari rencana Keuskupan Ruteng dalam meng-umat-kan Tahun Pastoral Keuskupan Ruteng Tahun 2023 yakni Ekonomi Keberlanjutan dengan Slogan Sejahtera, Adil dan Ekologis (SAE).

“Kegiatan hari ini merupakan bagian dari rencana Keuskupan Ruteng untuk mengumatkan itu tema Pastoral Keuskupan tahun ini yaitu Ekonomi Keberlanjutan yang SAE, Sejahtera, Adil dan Ekologis. Dengan kegiatan ini kan itu ada pendalaman tentang SAE, terutama Ekologisnya”, terang Romo Vikep Ruteng itu.

Beliau menyampaikan sekiranya perwakilan dari 6 paroki dalam Gugus Paroki Bibir Pantai Selatan dapat mengikuti kegiatan pembuatan pupuk jadam dengan segenap hati, mengikuti dengan penuh cermat dalam setiap proses pembuatan pupuk jadam sehingga bisa menjadi rasul bagi parokinya masing-masing dalam menyebarluaskan kemanfaatan pupuk jadam sebagai pupuk organik bagi para petani sekaligus sebagai wujud kecintaan terhadap lingkungan atau Ekologis.

Romo Vikep Ruteng saat menyampaikan sambutan sekaligus membuka kegiatan 
pembuatan pupuk jadam tingkat Gugus Paroki BIPANSEL, Kamis, 02/02/2023 (Foto: PersSmansa)

“Saya sangat berharap agar setiap umat yang hadir dalam kegiatan hari ini dapat mengikuti kegiatan dengan segenap hati, menjadi pewarta dan melibatkan mata dan kepala dalam setiap proses pembuatan pupuk jadam sehingga takarannya tepat baik bahan maupun prosesnya. Sehingga nanti bisa menjadi rasul tani yang dapat meneruskannya ke orang lain. Tentunya mereka harus bisa melakukan praktek sesuai dengan petunjuk-petunjuk pembuatannya sehingga semakin banyak umat yang tertarik dalam pembuatan pupuk Jadam”, harap beliau yang disampaikan kepada media ini usai kegiatan.

Ketua Komisi Pastoral Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Ruteng, RD. Robertus Pelita selaku narasumber utama dalam kegiatan tersebut kepada PersSmansa menjelaskan bahwa pupuk jadam dapat memberikan dampak yang sangat bagus dalam pengembangan pertanian dan perkebunan. Dari hasil uji coba yang telah dilakukan, pupuk jadam memiliki kemanfaatan yang sangat bagus yakni pertumbuhan tanaman yang bagus menghasilkan panenan yang baik. Melalui uji coba dan pengembangan pada lahan milik keuskupan Ruteng yang berlokasi di Mano, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, terang beliau bahwa pupuk jadam telah diterapkan untuk beberapa tanaman seperti Kopi, Jeruk, Vanili, Strawberi dan Rosemery.  

“Kami telah melakukan atau menerapkan pembuatan pupuk jadam di kebun Keuskupan Ruteng di Mano. Kami telah mengaplikasikan pupuk ini pada tanaman kopi, jeruk, vanili, strawberi dan rosemary. Dan setelah kami aplikasikan ke tanaman-tanaman tersebut banyak manfaatnya seperti pertumbuhannya sangat bagus dan buahnya bernas”, jelasnya.

Ketua Komisi PSE Keuskupan Ruteng, Romo Robert selaku narasumber kegiatan (Foto: PersSmansa)

Lebih jauh dia menjelaskan, pupuk jadam yang diperkenalkan dalam kegiatan tersebut sesungguhnya terdiri atas Jadam Microbial Solution (JMS), Jadam yang menghasilkan mikroba sebagai makhluk hidup yang berperan besar dalam menguraikan bahan organik untuk menjadi nutrisi bagi tanaman dan Jadam Liquid Fertilizer (JLF), pupuk cair jadam yang berperan menyediakan nutrisi bagi tanaman.

“Sebenarnya pupuk jadam terdiri atas 11. Namun dalam kegiatan hari ini kami hanya memperkenalkan dua jenis jadam yakni JMS atau Jadam Microbial Solution yakni jadam yang berfungsi sebagai mikroba. Seperti yang saya jelaskan tadi mikroba itu merupakan makhluk hidup yang memiliki peran dalam menggemburkan tanah atau mengurai bahan organik sebagai nutrisi bagi tanaman. Sedangkan produk yang kedua itu adalah JLF atau Jadam Liquid Fertilizer artinya pupuk cair jadam. Jadi, dia lebih utama menyediakan nutrisi bagi tanaman”, tutur Ketua Komisi PSE Keuskupan Ruteng itu.

Salah satu peserta kegiatan dari Paroki Santo Stefanus Iteng, yang merupakan perwakilan dari Seksi Pastoral Sosial Orang Berkebutuhan Khusus (PSOBK) ketika dimintai tanggapannya terkait kegiatan tersebut menyampaikan respon positif. Menurutnya, kegiatan pembuatan pupuk jadam yang diselenggarakan di Paroki Narang oleh Gugus Paroki Bibir Pantai Selatan sangat bermanfaat bagi masyarakat atau umat di 6 paroki yang tergabung dalam gugus tersebut. Menurutnya, sebagai perwakilan seksi PSOBK, dirinya akan melakukan tindak lanjut kegiatan tersebut dengan mengaplikasikan penggunaan pupuk jadam dalam pengembangan sayur organik yang dikelola oleh pengurus pastoral sosial orang berkebutuhan khusus di paroki santo Stefanus Iteng.

“Kegiatan hari ini sangat bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan bagi kami di Paroki Santu Stefanus Iteng. Sebagai tindak lanjut dari program ini nanti, kami akan memanfaatkan dalam kelompok disabilitas, kaum rentan yang diwadahi oleh pastoral sosial orang berkebutuhan khusus. Pupuk jadam ini nanti diberdayakan oleh kaum disabilitas, orang tua disabilitas, untuk mengaplikasikan pada budidaya tanaman organik melalui pengoptimalan pemanfaatannya pada sayur organik”, tutur pria yang adalah Guru Penggerak pada SMPN Satap Pong Meleng.

Kegiatan pembuatan pupuk jadam tingkat Gugus Paroki Bibir Pantai Selatan tersebut dimulai pada Pukul 08. 30 WITA. Acara penerimaan secara resmi narasumber, dan peserta kegiatan melalui KEPOK mewarnai awal kegiatan. Selanjutnya, Seremonial Pembukaan dengan melibatkan mitra kerja seksi PSE Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Narang, Komunitas Ekstrakurikuler Jurnalistik PersSmansa Narang untuk memandu kegiatan tersebut. Misa Perutusan yang dialksanakan pada pukul 15.30 WITA dan berakhir sekira pukul 17.30 WITA menjadi penutup rangkaian kegiatan tersebut. Perayaan Ekaristi Kudus dipimpin langsung oleh romo Vikep Ruteng, RD. Geradus Janur. 

Hadir pula dalam kegiatan tersebut Pastor Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Narang, RD. Stefanus Sawu, Pastor Paroki Santo Stefanus Iteng, RD. Aloisius Gambur, Pastor Paroki Santo Arnoldus Jansen Ponggeok, RD. John Mustaram, dan Pastor Rekan Paroki Santo Padre Pio Langke Majok, RD. Handri Masri. ( Rep: Dissa, Meli, Ajeng, Jois, Lia/ Fotografer: Aryl, Aldy, Fidry)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BERITA: 107 Calon Guru Penggerak Kabupaten Manggarai telah Menyelesaikan Pendidikan Guru Penggerak

FEATURE PROFIL: Terpanggil Menjadi Seorang Guru Setelah Menyandang Sarjana

Pesan Bernas Moderator THS-THM Distrik Keuskupan Ruteng Kepada Peserta Pendadaran Sebagai Pelayan Kasih