Meningkatkan Ekonomi Umat PSE Paroki Narang Fasilitasi Pelatihan Menjahit Kelompok Tenun ‘Anak Léca’
PersSmansa_Rumpun Pelayanan Sosial, Seksi Pastoral Sosial Ekonomi (PSE) Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Narang mengadakan pelatihan menjahit bagi kelompok tenun ‘Anak Léca’ di dusun Lelit, Desa Cambirleca, Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai. Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber yang telah memiliki segudang pengalaman dalam mengolah hasil tenunan menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi berupa topi, rompi dan retu (hiasan kepala Wanita Manggarai), Maria Fabiola Jenita. Kegiatan pelatihan tersebut diikuti oleh 15 orang peserta yang berasal dari lima kelompok tenun ‘Anak Léca’. Kegiatan pelatihan itu dilaksanakan selama dua hari yakni Senin hingga Selasa, (28-29/11/2022).
Ketua kelompok tenun ‘Anak Léca’, Yuliana Jemani kepada
media PersSmansa menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Kabupaten Manggarai yang telah menyumbang 5 unit mesin jahit
kepada kelompok ‘Anak Léca’ dalam menunjang hasil karya kelompok mereka dan juga
ucapan terima kasih kepada ketua seksi Pastoral Sosial Ekonomi (PSE) Paroki Santa
Maria Bunda Segala Bangsa Narang yang telah memfasilitasi dan menghadirkan
seorang narasumber dalam kegiatan pelatihan itu.
“Pertama, kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Dinas
Perdagangan dan Perindustrian, Kabupaten Manggarai yang kemarin sudah
memberikan kami alat mesin ini, terus yang kedua kami juga mengucapkan terima
kasih kepada pa Gatot selaku ketua PSE Paroki Narang yang sudah membantu kami
untuk mendatangkan seorang pelatih dalam hal menjahit ini”, ucap ibu yang akrab
disapa Ana.
Ditanya seperti apa rencana tindak lanjut terhadap
kegiatan tersebut, ibu yang murah senyum itu mengatakan dirinya bersama anggota
kelompok menyadari masih banyak kekurangan mereka dalam mewujudkan rencana
menghasilkan aneka produk terutama rompi, topi dan retu yang menjadi target
kelompoknya. Untuk itu dirinya bersama anggota kelompok akan berkomitmen untuk
terus melakukan latihan secara berkala dalam menerapkan ilmu pengetahuan dalam
menjahit yang telah diperoleh dari narasumber pelatihan.
“Terkait dengan rencana tindak lanjut tentu ada. Dan kami
jujur mengatakan bahwa kami masih baru dalam hal menjahit, dan pelatihan yang
kami lakukan sejak kemarin merupakan baru bagi anggota kelompok kami. Namun kami
semua memiliki semangat yang sama untuk bisa menghasilkan karya-karya yang kami
harapkan terutama produk yang kami targetkan dalam kegiatan ini”, terang beliau
kepada media ini.
Sementara itu, ketua seksi PSE Paroki Santa Maria Bunda
Segala Bangsa Narang, Bernadus Gatot Paino mengatakan bahwa sebagai ketua PSE
dirinya memiliki tanggung jawab dalam mengembangkan ekonomi kreatif umat Paroki
Narang, sebagaimana hal tersebut menurutnya merupakan tugas yang harus dia
embankan seperti yang termakhtub dalam statuta sebagai pedoman karya Pastoral
Paroki.
“Baik, hal yang perlu saya sampaikan bahwa salah satu
tugas seksi PSE sebagaimana tercantum dalam statuta Pedoman Dewan Pastoral
Paroki (DPP) adalah mengadakan pelatihan untuk memberdayakan umat dalam bidang
penguasaan keterampilan ekonomi kreatif, permodalan, pemasaran, dan pengelolaan
ekonomi rumah tangga, untuk itu kegiatan seperti ini adalah hal baik yang harus
dilakukan oleh seksi PSE dalam mendukung dan memberdayakan umat yang memiliki
keterampilan terutama di Paroki Narang”, tegas Gatot.
Pria supel kelahiran Lampung tersebut menyampaikan
harapannya bahwa apa yang dilakukan dalam kegiatan pelatihan tersebut bisa
meningkatkan produktivitas, kreativitas dan karya inovasi kelompok ‘Anak Léca’
terutama produk yang menjadi target dalam pelatihan yaitu, topi, retu dan rompi
sehingga akan berdampak pada ekonomi rumah tangga anggota kelompok.
Harapannya bahwa melalui kegiatan pelatihan yang telah
dilaksanakan selama dua hari ini akan berdampak bagi anggota kelompok tenun ‘Anak
Léca’.
Dampak itu tentu saja bisa meningkatkan produktivitas, kreativitas dan
karya-karya inovatif berupa produk yang sudah menjadi target dalam kegiatan ini
yakni retu, topi dan rompi sehingga itu diharapkan bisa meningkatkan ekonomi dalam
rumah tangga anggota kelompok ini”, harapnya.
Pastor Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Narang, RD.
Stefanus Sawu yang dimintai tanggapan atas kegiatan tersebut mengatakan bahwa
dasar biblis dari kegiatan itu adalah tentunya sebagaimana dalam Kitab Kejadian
bab 1, Allah menciptakan langit dan bumi serta isinya, dan kepada manusia
diberikan kuasa untuk mengelola semua karya dan ciptaan Allah.
“Terkait dengan kegiatan pelatihan tadi, Gereja melihat
bahwa dasar biblis dari kegiatan itu adalah Kejadian Bab 1, bagaimana Allah
menciptakan segala-galanya dan kepada
umat manusia diberikan kuasa untuk bisa mengelola sebaik-baiknya terhadap karya
atau ciptaan Allah”, ucapnya saat dimintai tanggapan terhadap kegiatan seksi
PSE itu.
Beliau menambahkan bahwa pelayanan Gereja harus holistik
atau total. Gereja tidak hanya berbicara tentang spiritualitas tetapi juga materil.
Hal ini menurutnya bahwa Gereja tidak hanya melayani jiwa atau rohani umat akan
tetapi Gereja juga memiliki tanggung jawab terhadap bidang-bidang lainnya dalam
kehidupan umat di suatu wilayah atau paroki.
“Pelayanan Gereja harus holistik atau total. Gereja tidak hanya tentang spiritual tetapi juga materil. Artinya bahwa Gereja tidak hanya melayani jiwa atau rohani umat tetapi juga bidang-bidang lain, salah satunya ekonomi. Jadi Gereja tidak hanya memperhatikan Altar tetapi juga pasar yakni kebutuhan ekonomi umat”, tegasnya di sela perbincangan dengan ketua seksi PSE Paroki Narang saat melaporkan kegiatan tersebut (Rep. Dissa, Melni, Heli/ Foto: Aldy, Ebi)
Komentar
Posting Komentar