BERITA: Pembagian Sembako dan Penanaman Pohon Dalam Peluncuran 10 Tahun Berkarya PSOBK Paroki Narang
Salah satu seksi dalam kepengurusan Dewan Pastoral Paroki (DPP) Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Narang adalah Pastoral Sosial Orang Berkebutuhan Khusus (PSOBK). PSOBK merupakan seksi yang berkarya melayani kaum disabilitas yang ada di wilayah Paroki Narang. Sejak tahun 2014, PSOBK melayani, dan memfasilitasi kaum disabilitas yang ada di wilayah Paroki Narang. Karya pastoral ini juga mendapatkan dukungan dari semua umat paroki Narang melalui pengumpulan kolekte khusus pada minggu ketiga dalam bulan. Empat tahun terakhir pelayanan pastoral tidak hanya berfokus pada disabilitas tetapi juga melayani Orang Dalam Gangguan Jiwa (OGDJ).
Kegiatan
peluncuran 10 tahun berkarya PSOBK Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa
Narang ini diselenggarakan di Stasi Stella Maris Wae Cepang, Desa Terong,
Kecamatan Satarmese Barat pada Rabu, 03 April 2024. Kegiatan ini merupakan
kolaborasi dengan beberapa unsur/komponen. Adapun pihak yang terlibat dalam
kegiatan ini adalah SDI Wae Cepang, SMKN 1 Satarmese, Pemerintah Desa Terong,
Pemerintah Kecamatan Satarmese Barat, Komisi Pengembangan Ekonomi Sosial (PSE)
Keuskupan Ruteng dan Dinas Kehutanan Kabupaten Manggarai.
Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan penanaman bibit Mangga, Manggis, Kelengkeng, dan Jambu Kristal di beberapa rumah keluarga disabilitas di wilayah desa Terong, di lingkungan kapela Stasi stella Maris Wae Cepang, Lingkungan SMKN 1 Satarmese dan SDI Wae Cepang. Selain menanam bibit buah-buahan, juga menanam pohon Merbau yang menyebar di wilayah Desa Terong. Sebanyak 614 bibit buah-buahan dan beberapa kayu Merbau berhasil ditanam di beberapa dusun dalam lingkup desa Terong, Kecamatan Satarmese Barat. Selain itu, pembagian 30 pakat sembako dari PSE Keuskupan Ruteng kepada keluarga disbilitas, dan lansia menjadi salah satu jenis kegiatan peluncuran 10 tahun karya PSOBK Paroki Narang.
Kepala Desa Terong, Theodorikus Atong, S. Pd dalam sambutannya mengajak masyarakat desa Terong untuk menyambut baik, menanam dan merawat dengan penuh ketulusan terhadap bibit buah-buahan dan kita akan menjadi desa wisata buah-buahan lima tahun yang akan datang.
“Saya mengajak
kita semua untuk menerima bibit-bibit ini dan menanamnya serta merawat dengan
penuh ketulusan sehingga lima tahun ke depan kita pasti bisa menikmati hasilnya
dengan memanen apa yang kita tanam hari ini.
Dan lima tahun ke depan kita bisa bermimpi menjadikan desa Terong
sebagaii desa wisata buah-buahan”, ucap Kepala Desa yang juga menjabat sebagai
Ketua Dewan Stasi Stella Maris Wae Cepang
Apa yang
disampaikan kepala desa Terong, diamini oleh Camat Kecamatan Satarmese Barat,
Anselmus Janggur. Menurutnya, Kecamatan Satarmese Barat memiliki objek wisata
internasional yakni Waerebo. Menurutnya, buah-buahan merupakan kebutuhan akan
buah-buahan bagi pengunjung utamanya wisatawan mancanegara sangat tinggi. Oleh
karena itu, harus ada penghasil buah-buahan untuk bisa memenuhi kebutuhan
tersebut.
“Kita mesti bisa menanam banyak buah-buahan. Kita tahu bersama bahwa Kecamatan satarmese Barat memiliki objek wisata kelas Internasional yakni Waerebo. Wisatawan mancanegara memiliki kebiasaan memakan buah-buahan. Sehingga, kita sebagai masyarakat Satarmese Barat harus bisa memenuhi kebutuhan tersebut dengan menghasilkan berbagai jenis buah-buahan”, ucap camat Ansel di sela kegiatan peluncuran 10 tahun berkarya PSOBK Paroki Narang.
Sementara itu,
Pastor Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Narang, RD. Stefanus Sawu dalam
sambutan membuka kegiatan itu, menyampaikan Kegiatan tersebut merupakan
kegiatan pembuka dalam rangka memperingati 10 tahun berkarya Seksi PSOBK di
Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Narang, sejak pertama kali berkarya
tahun 2014.
“Kegiatan hari
ini merupakan kegiatan awal untuk membuka secara resmi bahwa Seksi PSOBK Paroki
kita sudah berkarya untuk melayani kaum marginal “disabilitas” selama sepuluh
tahun. PSOBK secara resmi masuk dalam karya pelayanan gereja Paroki Narang
sejak tahun 2014”, terang romo Stef.
Beliau
menambahkan bahwa kegiatan 10 tahun berkarya PSOBK Paroki Narang masih memiliki
beberarap rangkaian kegiatan yang sudah
dirancang oleh panitia dalam hal ini pengurus Seksi PSOBK Paroki Narang.
Menurutnya, peringatan puncak kegiatan 10 tahun berkarya ini direncanakan akan
dilaksanakan sekitar bulan Juni 2024.
Kegiatan hari ini
merupakan kegiatan pembukaan, rangkaian kegiatan-kegiatan lainnya sudah
direncanakan oleh panitia dalam hal ini pengurus PSOBK Paroki Narang di hari
berikutnya. Dan direncanakan bahwa puncak peringatan 10 tahun PSOBK berkarya di
Paroki Narang diagendakan pada bulan juni 2024”, kata romo Stef mengakhiri
sambutannya.
Ketua Komisi
Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Ruteng, RD. Marsel Zosimus Erot
dalam homili saat memimpin ibadat Ekologis mengajak semua umat yang hadir dalam
kegiatan tersebut untuk melakukan pertobatan ekologis. Menurutnya manusia telah
melakukan banyak dosa dan kesalahan yang telah merusak bumi.
“Di awal ibadat
sabda ini, marilah kita semua melakukan pertobatan ekologis yang sudah kita
buat karena kelalaian-kelalaian kita, perilaku kita yang tidak berkenan bagi
Tuhan mari kita bertobat”, ajak romo Josy kepada peserta kegiatan.
Romo Josy
menambahkan manusia telah memulai berdosa, maka manusia juga yang menikmati
kesulitan-kesulitan di dalam hidup. Menurutnya, pesan Tuhan selalu satu dalam
hidup yakni pesan cinta. Maka ketika Tuhan melihat kerusakan bumi oleh ulah
manusia pesan cinta itu juga yang Tuhan titipkan supaya ada sebuah perubahan
kembali ke asalnya menjadi sebuah semesta alam yang ada dalam keteraturan.
“kita telah
memulai berdosa, maka kita juga yang menikmati kesulitan-kesulitan di dalam
hidup. Pesan Tuhan selalu satu dalam hidup yakni pesan cinta. Maka ketika Tuhan
melihat kerusakan bumi oleh ulah kita, maka pesan cinta itu juga yang Tuhan
titipkan supaya ada sebuah perubahan kembali ke asalnya menjadi sebuah semesta
alam yang ada dalam keteraturan”, kata romo Josy saat homili.
Kegiatan tersebut dihadiri pula oleh perwakilan kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Manggarai bersama jajarannya sebanyak 15 orang. Selain itu, hadir pula tokoh-tokoh adat kampung Nangka dan Wae Cepang, siswa-siswi SMKN 1 Satarmese, para imam masjid dan perangkat desa Terong.
Kegiatan ini dimulai pukul 08.00 WITA dan berakhir pada pukul 15.00 WITA dengan beberapa rangkaian agenda kegiatan yakni Penerimaan rombongan Komisi PSE Keuskupan Ruteng dan rombongan Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Manggarai, Tarian Tiba Meka, Seremonial Pembukaan, Ibadat Ekologis dan pemberkatan bibit, Penyerahan bibit buah-buahan kepada masyarakat desa terong, Penanaman secara simbolis di beberapa titik, pembagian sembako dan penutupan kegiatan (Red.*)
Komentar
Posting Komentar