BERITA : Gelar Panen Hasil Karya P5, Siswa SDK Ruteng III Pamer Makanan Tradisional Manggarai

Bupati Manggarai Didampingi Kepala SDK Ruteng III sedang menyimak presentasi Kuliner Siswa (Foto: Humas SDK Ruteng III)


PersSmansa_Sekolah Dasar Katolik (SDK) Ruteng III menggelar pameran hasil karya siswa dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Kamis, (08/06/2023). Mengangkat tema “Kearifan Lokal” dengan sub tema “Makanan Trasisional Masyarakat Manggarai” siswa kelas Satu (1) sekolah tersebut memamerkan hasil karya tangan mereka berupa ‘Tete Teneng’ (penganan dari ubi rebus) dan ‘Lomak’ (sayur khas Manggarai, dengan beberapa racikan bumbu tradisional).

Di hadapan Bupati Manggarai, Heribertus G. L. Nabit dan para undangan lainnya, Rafael Reykendrich Blaang dan Yngwie Kerau (siswa kelas IA dan IB) masing-masing menjelaskan proses pembuatan ‘Tete Teneng’ dan sayur ‘Lomak’ yang dipajang pada stan pameran hasil karya mereka. Tampak, Keduanya menjelaskan dengan detail mulai dari persiapan alat dan bahan serta proses pembuatan dengan baik ‘Tete Teneng’ dan ‘Lomak’.

Selain itu, terdapat pula kuliner ‘Kolo’ (Nasi Bambu) dan ‘Tibu’ (Sayur/daging yang dimasak pakai bambu) hasil karya proyek penguatan profil pelajar pancasila kelas empat (4). Berbeda dengan Kenan dan Ingwe, Maria Satriadi kepada Bupati Manggarai menjelaskan kuliner ‘Kolo’ dan ‘Tibu’ dengan menggunakan bahasa Inggris.

Kepada media ini, Kepala Sekolah Dasar Katolik (SDK) Ruteng III, Yovita Erni Jem menyampaikan bahwa kegiatan yang diselenggarakan di halaman sekolah tersebut sebagai wujud penerapan Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan yang dia pimpin yakni kelas Satu (1) dan kelas empat (4) sebagai percontohan.

“Kegiatan pameran atau Panen Hasil Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini merupakan bentuk Implementasi Kurikulum Merdeka di SDK Ruteng III”, ucap Guru Penggerak angkatan 3 Kabupaten Manggarai itu.

Dia menjelaskan, Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam penerapan Kurikulum merdeka walaupun dalam penerapannya tidak terintegrasi dalam pembelajaran setiap mata pelajaran, namun memiliki porsi khsusus dalam alokasi jam mata pelajaran.

“Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Walaupun tidak terintegrasi dalam setiap mata pelajaran, namun tentunya memiliki porsi khusus dalam setiap alokasi jam mata pelajaran”, tulisnya lewat pesan Whatsapp.

Kepsek multitalenta itu menambahkan pemilihan tema kearifan lokal dalam proyek penguatan profil pelajar pancasila kali ini merupakan bentuk pengenalan budaya lokal bagi generasi penerus sehingga mereka dapat mengetahui dan juga kelak mampu melestarikannya. 

“Pemilihan tema Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tahun ini, sekolah kami memilih Kearifan Lokal dengan sub tema Makanan Tradisional Masyarakat Manggarai. Tentu ada hal penting yang ingin dicapai selain melibatkan siswa dalam sebuah proses yang paling penting adalah bagaimana mereka mengenal makanan tradisional kita (Manggarai-red) sehingga kelak mereka mampu melestarikannya”, tutur dia kepada media ini.


(Foto: Humas SDK Ruteng III)

Sementara itu, Ketua Tim Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) SDK Ruteng III, Servansianus Hilma Bahagia mengatakan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan pembelajaran yang sangat baik karena siswa tidak hanya dituntut untuk menghasilkan sebuah karya atau produk tetapi jauh dari pada itu keterlibatan siswa dalam proses menghasilkan sebuah karya. Nilai-nilai kebajikan universal yang hendak ditanamkan dalam diri siswa selama proses merupakan tujuan utama dalam pembentukan karakter siswa menuju tercapainya profil pelajar pancasila.

“Sebagai ketua Tim P5 di SDK Ruteng III, bahwa apa yang dibuat hari kemarin yakni pameran hasil karya P5 merupakan puncak dari sebuah proyek yang dilakukan. Pada dasarnya pameran itu hanya merupakan hasill akhir, tetapi yang paling penting dari P5 itu sendiri adalah bagaimana pembentukan dan penguatan nilai-nilai kebajikan dalam diri siswa. Nilai-nilai kebajikan tersebut tentunya adalah pembentukan karakter menuju tercapainya Profil Pelajar Pancasila, seperti bernalar kritis”, kata Guru SDK Ruteng III yang akrab disapa Servas.

Dirinya merasa bersyukur karena dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang mampu mengarahkan dirinya dan guru lain untuk menjadi fasilitator P5 sehingga mulai dari merancang P5, proses hingga puncak panen hasil P5 dapat berjalan dengan baik dan sukses.

“Saya secara pribadi merasa bersyukur dan bahagia karena memiliki seorang pemimpin atau kepala sekolah yang mengarahkan, dan membimbing kami untuk menjadi seorang fasilitator P5. Karena bimbingan dia mulai dari merancang P5, proses P5 hingga puncaknya yakni panen hasil karya dapat berjalan dengan baik dan sukses.

Senada dengannya Ketua Panitia Pameran Hasil Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SDK Ruteng III tahun pelajaran 2022/2023 Yohanes Emiliano A. Ndahur sekaligus orang tua siswa merasa senang karena sekolah melibatkan orang tua dalam sebuah kegiatan di sekolah. Menurutnya hal tersebut merupakan momentum yang baik bagi sekolah dan orang tua siswa untuk berkolaborasi yang baik dalam mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada murid. 

“Atas nama orang tua siswa saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada kepala sekolah dan semua guru SDK Ruteng III yang telah melibatkan kami sebagai orang tua siswa dalam sebuah kegiatan. Ini merupakan hal baru, dan momentum yang baik untuk terus melakukan kolaborasi demi terwujudnya pembelajaran yang baik di SDK Ruteng III ke depan”, ucapnya saat menyampaikan sambutan sebagai perwakilan orang tua siswa dalam kegiatan tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BERITA: 107 Calon Guru Penggerak Kabupaten Manggarai telah Menyelesaikan Pendidikan Guru Penggerak

FEATURE PROFIL: Terpanggil Menjadi Seorang Guru Setelah Menyandang Sarjana

Pesan Bernas Moderator THS-THM Distrik Keuskupan Ruteng Kepada Peserta Pendadaran Sebagai Pelayan Kasih